Rabu, 05 Agustus 2020

Guru Mau Naik Pangkat, Ya Publikasi Ilmiah...


Anda bingung membuat publikasi ilmiah? Memang banyak guru yang merasa bingung sehingga mandek naik pangkat karena terkendala penyusunan publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah merupakan syarat yang harus dibuat oleh guru jika ingin naik pangkat sesuai dengan apa yang tertuang pada Buku 4 dan Buku 5. Nah, apa saja macam publikasi ilmiah, berikut penjelasan Encon Rahman seorang guru berprestasi dalam pelatihan menulis ke 27, Jumat 31 Juli 2020.

Siapakah Encon Rahman?

Encon Rahman lahir  di Majalengka pada tanggal 5 April 1972. Ia merupakan anak tunggal dari Ibu Ecoh (almh) dan Bapak Darmin (alhm). Encon Rahman sekolah di SD Negeri Cikampek XV kemudian melanjutkan sekolah ke SMP Negeri Cigasong. Setelah lulus ia melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Majalengka.

Setelah itu ia merantau ke Bandung. Sambil bekerja Encon Rahman melanjutkan kuliah di Universitas Pasundan Bandung Fakultas Pendidikan dan Keguruan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan di Unpas selanjutnya pada tahun 2002 ia menjadi santri karya di pesantren Daarut Tauhiid pimpinan Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Enam tahun lamanya Encon Rahman mondok di pesantren  Daarut Tauhiid. Ia berkarya pada program Misykat Lembaga Dompet Peduli Umat (DPU) DT.

Pada saat mondok, Encon Rahman berhasil menjadi juara II tingkat nasional tahun 2005 pada sayembara menulis karya ilmiah dengan judul “Distribusi Zakat Produktif sebagai Alternatif dalam Mengatasi Problem Masyarakat Prasejahtera”. Keberhasilan Encon Rahman dalam dunia tulis menulis mendorongnya pula menjadi pembicara, trainer, dan konsultan ekonomi mikro bersama Iwan Saktiawan di berbagai lembaga BUMN. Tercatat, ia pernah menjadi trainer di PT Arutmin Indonesia Kalimantan, PT Antam Bogor, PT PNM Cabang Jakarta, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Cianjur, Bogor, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka, PT Indonesia Power UBP Suralaya Banten, PT Indonesia Power UBP Merica Jawa Tengah, PT Indonesia Power UBP Saguling Jawa Barat, PT Pertamina UBP balongan Indramayu, PT Pelindo II, PT Jasa Raharja, PT Semen Gresik Jawa Timur, PT Bio Farma (persero) Bandung, dan Bank BRI cabang Bandung.

Kecintaannya pada bidang sosial-pendidikan mendorongnya untuk berkiprah pada tenaga pendidik dan kependidikan. Pada tahun 2006 Encon Rahman tercatat sebagai Guru berstatus PNS yang ditempatkan di Kabupaten Majalengka. Sebagai guru muda Encon Rahman terus berkarya dan berkarya. Pada tahun 2012 ia menjadi Juara III Kreativitas Guru tingkat Nasional dan juara II “Simposium Nasional Program BERMUTU” tingkat Nasional. Pada tahun 2013 Ia menjadi Juara Harapan I Forum ilmiah guru (FIG) SD Tingkat Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya, tahun 2014 ia menjadi Finalis  Inovasi pembelajaran (INOBEL) tingkat nasional untuk jenjang SD. Pada Tahun 2015 Finalis “Anugerah Mahkamah Konstitusi Guru PPKn” Kelompok SD Tingkat Nasional dan juara I tingkat Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2016 Juara I guru berprestasi tingkat nasional dan Guru Inspiratif Jawa Barat “Anugerah Een Sukaesih Awards 2016”. Pada tahun 2017 Encon Rahman mendapat penghargaan sebagai guru internasional dari Princess Maha Chakri Awards (PMCA) Kerajaan Thailand. Pada tahun 2018 ia pun mendapat penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI, Joko Widodo sebagai guru berprestasi di bidang Pendidikan.

Adapun karya yang sudah dipublikasikan antara lain, (1) Menulis 500 berupa cerita pendek, artikel pendidikan dan puisi ke surat kabar / majalah lokal dan nasional. (2) Menulis 6 buku pelajaran untuk Sekolah Dasar, (3) Menulis 2 buku sosial (4) Menggambar 150 kartun di surat kabar/majalah (5) Menulis Penelitian Tindakan Kelas setiap tahun dan dipubliksikan di jurnal ilmiah.

Tahun ini, Encon Rahman terdaftar sebagai pengawas sekolah dengan rekomendasi karena guru berprestasi. Ia tidak menjadi kepala sekolah terlebih dahulu, tetapi langsung masuk sebagai pengawas sekolah karena berprestasi tingkat nasional dan internasional.

Selanjutnya, dari berbagai prestasi yang diperoleh Encon Rahman bisa keliling ke luar negeri, yakni bisa melaksanakan ibadah ke tanah suci, Mekkah tahun 2015, beasiswa belajar ke Melbourne, Australia tahun 2016, Perjalanan ke Singapur tahun 2017, Melaksanakan Ibadah umroh tahun 2017, dan Menerima  penghargaan Princess Maha Chakri Awards dari Kerajaan Thailand, Bangkok tahun 2017.

Tujuan Menulis Buku

Apa tujuan menulis buku? Menurut Encon Rahman tujuan menulis buku yaitu mengembangkan budaya literasi, koleksi pribadi yang berbentuk kroyokan ( satu buku ditulis bersama-sama) merupanan level , kenaikan tingkat biasanya menulis karya pribadi untuk pengembangan karya ilmiah merupakan level 2, dan Finansial menulis buku untuk mencari uang sehingga dapat dinikmati  dan sangat disukai oleh orang lain. Ini merupakan level 3 atau level tinggi.

Jenis publikasi ilmiah yang dapat dihitung angka kredit

Jenis publikasi ilmiah yang dapat dihitung angka kredit banyak macamnya. Sebagai seorang guru dapat memilih untuk menyusun publikasi ilmiah yang dapat dimanfaatkan baik guru, siswa maupun masyarakat umum. Jenis publikasi ilmiah tersebut meliputi;

1.    Karya bersama atau antologi

Buku pendidikan yang ditulis maksimal oleh 4 orang penulis.  Nilai angka kredit karya bersama, penulis utama angka kreditnya  40% dan  penulis pembantu 1,2,3 angka kreditnya 20%.

2. PTK dan best practise yaitu publikasi hasil penelitian dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan di sekolah

3. Tulisan ilmiah dan populer ( artikel) yaitu tulisan ilmiah yang dipublikasikan di media massa koran atau majalah yang menyangkut bidang pendidikan. Angka kredit artikel tingkat nasional yaitu 2 dan  tingkat provinsi 1,5.

4. Tulisan hasil penelitian

5. Buku teks pelajaran

Buku teks pelajaranberisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu yang diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu. Buku teks pelajaran dapat sebagai pegangan mengajar guru baik sebagai buku utama maupun pelengkap. Angka kredit buku teks pelajaran lolos BSNP yaitu 6, dicetak penerbit Ber_ISBN angka kredit 3, dan dicetak penerbit tidak ber_ISBN angka kreditnya 1

6. Buku pengayaan

Buku pengayaan adalah buku yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap dari buku utama. Buku pengayaan ini biasa digunakan oleh siswa sebagai buku tambahan materi untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Buku ini biasanya tidak diwajibkan oleh guru.

7. Buku pedoman guru

Buku pedoman guru yaitu buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru yang terdiri dari rencana kerja pengembangan pembelajaran bagi peserta didik, rencana pengembangan profesi guru sebagai guru pembelajar.

8. Modul/ diklat pelajaran

Modul yaitu materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. Sedangkan diktat yaitu catatan tertulis suatu pelajaran atau bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Angka kredit modul yang digunakan tingkat provinsi yaitu 1,5, modul digunakan tk. kabupaten/kota angka kredit 1, dan modul yang digunakan di sekolah angka kredit 0,5.

9. Buku bidang pendidikan  yaitu  buku yang berkaitan dengan bidang pendidikan baik secara makro maupun mikro. Buku yang berisi pengetahuan yang terkait dengan bidang kependidikan.Buku ini harus bermanfaat bagi guru dan siswa. Angka kreditnya dicetak penerbit ber-ISBN: 3, dicetak penerbit yang belum ber-ISBN angka kreditnya  1,5

10. Karya terjemahan

Karya tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke bahasa Indonesia atau sebaliknya yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Angka kreditnya yaitu 1

Buku Best Seller

Buku Best Seller adalah buku yang laris manis dalam waktu jangka pendek sejak diterbitkan. Kriterianya adalah laku terjual 30-50 ribu pertahun serentak di seluruh toko buku. Buku pendidikan yang ditulis seorang guru juga bisa dikatakan menjadi buku best seller jika terjual sesuai kriteria tersebut. Begitu beruntungnya bagi seorang guru, disamping mendapatkan royalti dari buku tersebut juga dapat dihitung angka kredit dari buku yang ditulis. Adapun cara menulis buku best seller yaitu

1. Menulis buku 2 jam setiap hari lebih baik daripada sepuluh jam dalam dua hari

2. Miliki dan kumpulkan buku tematikagar mudah menambah wawasan saat menulis buku yang sejenis.

3. Menulis buku lebih baik di sepertiga malam atau antar pukul 03.00 s.d 06.00

4. Menulis buku harus seizin suami atau istri

5. Sebelum menulis buku dianjurkan kita punya wudlu agar tulisan kita mempunyai ruh.

6. Menulis resume karya orang lain dengan tema yang sejenis sesuai dengan buku yang kita tulis.

Mengenal resume dan ikhtisar

Resume yaitu ringkasan dari tulisan yang panjang dengan mengambil bagian pokoknya. Dalam menulis resume tidak boleh ditambah pendapat pribadi. Sedangkan ikhtisar yaitu menulis ringkasan dengan cara menuliskan bagian pokoknya berdasarkan pemahaman sendiri.

Langkah-langkah menulis resume meliputi;

a. membaca buku

b. menemukan gagasan pokok

c. menuliskan kembali gagasan pokok secara berurutan

d. menuliskan resume yang padat dan singkat

e. mempublikasikan resume.

Publikasi ilmiah sangat penting bagi guru terutama untuk kenaikan pangkat, meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru. ***

 

*Esti Sukapsih*

 

 

 


Rabu, 29 Juli 2020

Cara Sukses Menjadi Guru Berprestasi


Pelatihan menulis bersama Om Jay ke-25, Senin 27 Juli 2020 membahas bagaimana cara sukses menjadi Guru berprestasi. Sebagai narasumber Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd. seorang guru yang memiliki segudang prestasi.

Profil narasumber

Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 mengajar di SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY mengampu mata pelajaran IPA. Ia memulai pendidikan di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.

Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan adalah:

1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang

2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009

3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012

4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015

5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017

6. Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 – sekarang

6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang

7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang

8. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY

9. Instruktur TIK di MGMP IPA

Prestasi lomba yang telah diraih:

1. Kompetisi Guru. Finalis Nasional Tingkat Nasional tahun 2009

2. Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP 2009.

3. Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010

4. Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011

5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Penghargaan tingkat Nasional Tahun 2012

6. Juara 1 Guru Gambar SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013

7. Finalis Guru Gambar SMP Tingkat Nasional Tahun 2013

8. Juara 2 Guru Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013

9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun 2014

10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015

11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015

12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015

13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015

14. Penerima Gubernur Anugrah DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.

15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.

16. Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney.

17. Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.

18. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018.

19. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018.

20. Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56.

21. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020

Alamat:

Jeruksari Rt 01 / RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812

Email:

ciget_suryo@yahoo.com

sigit.suryono@gmail.com

Situs web: ciget.info dan inobel.id

Untuk bisa berprestasi seperti yang Sigit Suryono capai saat ini, berawal dari proses perjalanan pendidikan di SD. Saat itu ia merupakan juara 1 dari kelas 1 sampai ke 6 di raport namun hal yang sangat ingin ia cita-citakan tidak terkabul yaitu ingin mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kecamatan. Setiap sekolah dipilih 3 orang siswa terbaik yang akan dikirim ke lomba tersebut, saat Sigit kelas 4 teman-teman yang terpilih untuk mengikuti lomba adalah siswa kelas 5. Dan saat ia kelas 5 yang dikirim oleh sekolah untuk maju lomba CCA adalah siswa kelas 6. Namun saat Sigit kelas 6 yang dikirim oleh sekolah untuk lomba CCA adalah siswa kelas 5 maka pupus sudah harapan untuk ikut lomba yang ia idam-idamkah.

Untuk jenjang setelah SD tidak ada yang bisa Sigit banggakan karena saat di SMP peringkat kelas ia di kisaran 41, 39, 35, dan terbaik hanya 24 dari 44 siswa dalam kelas itupun disekolah Sigit ada 10 kelas sehingga di SMP Sigit tidak bisa berbuat banyak dan tenggelam. Demikian juga saat di SMA maupun saat

Di SMA Sigit Suryono merupakan salah satu orang yang menarik diri dari pergaulan. Ia masuk S1 pada tahun 1995. Dan baru di S1 ia mulai tumbuh percaya diri untuk ikut organisasi di kampus. Sebagai pengurus HMJ Fisika UNY dan selanjutnya menjadi Pengurus Senat Fakultas FPMIPA UNY untuk seksi bakat dan minat. Karena asyiknya menjadi pengurus senat , Sigit hampir DO saat S1 7 tahun untuk menyelesaikan kuliah sampai tidak berani untuk mengikuti pelepasan wisuda di Fakultas, dan hanya mengikuti Wisuda terus pulang ke rumah. Selanjutnya ia melanjutkan S2 di UNY mengambil jurusan Teknologi Pembelajaran dan lulus 2006.

Perjalanan sekolah Sigit Suryono itulah sebenarnya yang memunculkan motivasi berprestasi yang ia miliki sampai saat ini. Untuk menjadi orang yang berprestasi yang ia pegang adalah kata-kata mutiara dari orang tuanya. Ibunya adalah pensiunan guru SD demikian juga ayah. Mereka mendidik dengan sangat santun dan sangat baik yang Sigit rasakan saat ia jatuh mereka ada di dekatnya, merengkuh dengan sepenuh hati dengan tetes mata dan doa mereka. Saat Ia berhasil mereka pulalah yang selalu mengingatkan untuk terus berjuang dan belajar karena semua yang kita peroleh saat ini hanya fana dan akan segera berlalu saat even tersebut berakhir.

"Menang cacak kalah cacak" ini adalah mutiara kata dari ibu yang Sigit Suryono pegang saat ini. Saat kita ada kesempatan untuk mengikuti suatu lomba, atau suatu kegiatan maka lakukanlah dengan maksimal seolah-olah tidak ada lomba lagi setelah itu masalah menang atau kalah, sukses atau gagal itu hal yang biasa dalam perlombaan. Maka dari itu setiap ia mengikuti berbagai event baik itu tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional pasti akan ia lakukan dengan sepenuh hati dan fokus.

“Jadi kunci keberhasilan kita adalah kita fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Arti dari fokus ini adalah kita harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita raih. Jangan karena kesempatan semua ingin kita ikuti yang terjadi adalah kita tidak fokus pada lomba atau kegiatan yang kita ikuti tetapi pikiran dan kesempatan kita akan terbagai dengan berbagai event,”jelas Sigit Suryono.

Sigit mengetakan seperti itu karena pengalaman mengikuti berbagai ajang lomba di awal yang mengikuti event-event. Ia pernah dalam satu kesempatan mengikuti dua sampai tiga ajang lomba yang pada akhirnya gagal semuanya dan itupun berlulang kali terjadi dari tahun 2008. Sigit ikut pertama lomba tingkat nasional dan baru bisa berhasil pada tahun 2015 itupun akhirnya ia tau bahwa kita harus mengikuti ajang lomba maupun prestasi yang lain dengan menentukan target dan juga selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.

Cara menjadi guru berprestasi

1) Belajarlah terus sepanjang hanyat dan selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.

2) Tidak usah khawatir kalah dalam perjuangan, karena kalah adalah prestasi yang tertunda.

3) Fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan berbuat maksimal insya Allah prestasi bapak ibu tinggal menunggu di depan mata.

4) untuk mencapai prestasi yang maksimal maka pelajarilah seluruh gaya selingkung masing-masing jenis lomba dengan detail dan persiapkan seksama jangan terburu-buru, siapkan dan luangkan waktu untuk kegaitan tersebut.

5) Buat tampilan dan karya yang semenarik mungkin pasti akan berhasil. Terus jangan lupa siapkan

6) Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.

7) Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.

8) Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisasi oleh atasan langsung.

9).Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.

10) Buat makalah evaluasi diri mengapa Sigit layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]

Pengalaman yang paling menarik yang ingin Sigit Suryono bagikan adalah semua bahwa kita saat ini hidup di alam yang serba terbuka, ilmu yang mudah didapat dan tentu berbagai kegiatan sharing ilmu bisa mudah kita peroleh. Maka mari tuntut ilmu setinggi-tingginya dan amalkan ilmu kita dimanapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Insya Allah keberhasilan ada di depan kita. Dan pengalaman utama yang Sigit alami adalah "Keberhasilan diperoleh dari beberapa kegagalan sebelumnya", prestasi dapat kita capai bisa dengan cepat namun bisa juga dengan lambat, jadikan kegagalan sebagai ilmu, jadikan kesukaran sebagai penyemangat.

Sesi Tanya Jawab

1. Bagaimana kiat-kiat untuk menjadi guru berprestasi.

2. Kompetensi apa saja yang paling menentukan untuk menjadi guru berprestasi

Jawab:

Untuk menjadi guru berpestasi maka kiat-kiat yang dibutuhkan adalah pelajari komponen-komponen poftofolio sejak dini, dan persiapkan minimal 2-5 tahun sebelum mengikuti ajang lomba tersebut. Selama persiapan tersebut perbanyak kegiatan ilmiah dan juga produk-produk ilmiah sesuai komponen-komponen di portofolio tersebut. Usahakan seluruh komponen tersebut berisi semua. Kemudian untuk mencapai nilai yang tinggi tiap komponen maka ikuti berbagai kegiatan tingkat nasional seperti webiner saat ini yang banyak di selenggarakan oleh berbagai organisasi. Kemudian juga mengikuti berbagai lomba untuk mendukung gupres seperti inobel, LKG, maupuan lomba lain. Kemudian jangan lupa juga membimbing siswa bapak ibu agar bisa beprestasi itu sebagai salah satu komponen di portofolio dan tak kalah pentingnya seringlah berbagai kepada rekan sejawat dan di buat dokumentasi dan portofolionya. Untuk kompetensi yang paling menentukan di gupres ada 4 kompetensi yang harus dikuasai karena akan ada test tertulis maupun lisan. kemudian jika sudah lolos di kabupaten dan seterusnya pertajam dan persiapkan bahan presentasi dengan sebaik-baiknya karena itu termasuk penilaian yang terbesar.

3. Bagaimana Bapak Sigit bisa sampai kursus ke Sydney?

Jawab:

Kegiatan study singkat di Melbourne dan Sydney merupakan penghargaan dari kemdikbud. Di sana belajar tentang berbagai metode pembelajaran abad 21 yang bisa dikembangkan di Indonesia seperti STEM, Flip Classroom, Blended Learning, serta melakukan observasi di sekolah daerah terpencil di Austaria.

3. Bagaimana caranya memotivasi siswa agar memiliki jiwa mau bertanding atau mau ikut lomba ? Apa kiat kiat memotivasi diri agar tetap eksis hingga purna tugas ?

Jawab:

Untuk memotivasi siswa agar memiliki jiwa bertanding atau mau ikut lomba adalah dengan pendekatan dan pelatihan yang terprogram. Beberapa kali Sigit bisa mengahantarkan siswa kami ikut OSN ke Nasional dari tahun 2006 s.d. tahun 2017 pendekatan yang kami lakukan berbeda-beda tergantung dengan situasi kondisi, ada yang lewat ekonomi dengan mengiming-imingi bisa kalau sampai nasional dapat hadiah dan dapat naik pesawat terbang. ada yang dimotivasi dan dicarikan beasiswa saat masuk sma, namun yang terpenting adalah mempersiapkan tim sejak awal semester. Kemudian kiat untuk memotivasi diri agar tetap eksis hingga purna tugas kita harus belajar terus dan ada kalanya kita mengajar ada kalanya kita belajar dan tidak usah malu dengan istilah "Kebo Nusu Gudel". Kita bisa belajar dari siswa kita. Kita bisa belajar dari yunior-yunior karena ilmu-ilmu mereka lebih baru dan terupdate, sementara kita bisa berbagi pengalaman buat mereka.

4. Adakah prestasi spesifik yang harus diraih

Jawab:

Kita sebagai Guru yang dianggap berprestasi adalah guru yang bisa

5. Bagaimana cara menumbuhkan jiwa berprestasi pada anak, agar anak memiliki motivasi dalam berprestasi?

Jawab:

Untuk memunculkan jiwa berprestasi pada anak membutuhkan model yang didekatkan kepada pribadi anak didik. Model berprestasi bisa dicontohkan dari guru, dari orang-orang hebat maupun dari teman-teman sebaya mereka. Maka perlu di berikan pengertian yang pelan-pelan jika kamu nanti sukses kamu akan jadi orang hebat, ekonomimu kuat, kamu suatu saat akan bisa menjadi orang sukses jika kamu mau belajar dan lain sebagainnya. Tentu untuk memotivasi anak didik ataupun anak kita sendiri bapak ibu yang lebih tau konsidi di lapangan.

Jadi, dapat disimpulan  bahwa kesuksesan berawal dari doa dan usaha yang tidak pernah mengenal putus asa. Jangan pernah menyerah untuk mewujudkan menjadi guru yang berprestasi dan profesional. ***

            *resume by esti sukapsih*

           

 


Mudahnya Menulis dengan Aplikasi Writer Plus


Pelatihan menulis bersama Om Jay ke-24, Jumat 24 Juli 2020 Aplikasi Writer Plus dengan narasumber Sri Melni.

Mengenal narasumber

Sri Melni lahir di  Solok,  11 Mei 1976.  Ia seorang guru yang gemar menulis buku, pegiat literasi dari Solok, Sumatera Barat, dan aktif di organisasi Bundo Kanduang. Dalam pelatihan menulis bersama Om jay, Ia mengajarkan cara menulis dengan suara menggunakan aplikasi writer plus yang diunduh terlebih dahulu di playstore.

Aplikasi writer plus

Aplikasi writer plus adalah sebuah aplikasi yang digunakan banyak orang untuk menulis dengan cepat dan mudah. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Buka Aplikasi Store

2. Cari Writer Plus

3. Instal  aplikasi tersebut .

4. Tekan tanda tambah yag berwarna hijau toska sudut kanan bawah

5. Selanjutnya di keyboard akan  keluar tanda mikrophone,  lalu tekan tanda mikrophone tersebut dan langsung menulis tanpa mengetik.

6. Kemudian kita tinggal berbicara melalui mikrofon tersebut dan tulisan akan langsung tertulis di hp kita semua.

Cara untuk mengubah ke dalam microsoft word,

 1. klik garis tiga sudut kanan atas

2.  lalu share

3. sebelum di share jangan lupa terlebih dahulu ubah ke dalam format teks

4. kalau sudah dalam bentuk teks,  bisa lansung copikan ke dalam bentuk  microsoft word di laptop untuk mengedit tulisan.

Aplikasi tersebut sangat mudah dalam penggunaannya, kita dapat langsung langsung menuangkan ide dalam bentuk tulisan dengan berbicara. Kita menulis tidak harus di depan laptop karena menulis semudah berbicara.

Manfaat aplikasi writer plus

Manfaat aplikasi writer plus untuk mempermudah kita dalam menulis, misal kita menulis setiap hari, dengan tempat di mana saja.  Kita dapat menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan walaupun kita tidak membawa laptop.  Ide  cukup dicurahkan saja ke dalam hp dan di simpan. Setelah sampai di rumah baru  kita gabungkan dan edit.

Jadi, dengan menggunakan aplikasi writer plus sangat praktis memudahkan kita dalam menulis di mana saja dan kapan saja.***

           

                                    *resume by esti sukapsih*

 


Cara Sukses Mengubah PTK Jadi Buku


Pelatihan menulis bersama Om Jay ke 23 Rabu, 22 Juli 2020 membahas bagaimana

Menurut Lukman, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang wajib dilakukan setiap guru jika ingin naik pangkat. Sesuai dengan Permen PAN dan RB nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya. Peningkatan karir penjabarannya tertuang di Buku 4. Akan tetapi, pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak guru yang belum tahu cara membuat PTK sehingga masih banyak guru yang yang belum bergerak untuk menyusun PTK sendiri.

Lukman selalu

Tujuan dari pendampingan adalah peserta diklat dapat menyusun PTK mulai dari jenjang SD, SMP, SMK / SMK. Hasil yang diharapkan dari pendampingan akan menghasilkan produk terdiri dari


PTK dijadikan Buku

Di dalam Buku 4 PKB telah dijelaskan PTK dan angka kreditnya. Proposal PTK yang ideal meliputi:

a.    latar Belakang masalah

b.    identifikasi masalah dan judul

c.    sistematika Penulisan PTK

d.     alah, tujuan, manfaat

e.    teknik mencari bahan kajian materi

f.     metodologi penelitiam

Menerbitkan sebuah buku minimal memiliki 80-100 halaman. Adapun teknik mengubah PTK jadi buku antara lain;

a.      mengubah bahasa yang digunakan agar luwes, tidak kaku dan mudah dipahami

b.      menghindari

c.   bab-bab yang dikembangkan dipertajam dengan ditambahkan tinjauan teori. Penambahan kajian teori serta pembahasan tentang peningkatan manfaat buku referensi. Hal ini dapat dilakukan dengan model amati, tiru, dan modifikasi dari beberapa referensi.

d.  pada bagian awal bab IV (Hasil dan Pembahasan) berilah penjelasan tentang uraian dalam bab sebagaimana dituliskan dalam laporan PTK.

e.      Bab III (Metode) tidak digunakan tetapi Bab III sebagai pengantar kompilasi untuk memulai membahas bab IV

f.      bab penutup, tidak berisi kesimpulan dan saran lagi tapi berisi tindak lanjut yang dilakukan oleh peneliti (tindak lanjut).

g.     sedapat mungkin mengurangi uraian yang menampilkan data mentah dan nama responden seperti daftar nilai siswa melengkapi nama siswanya. Jika ingin menampilkan data bisa di bagian isi, tetapi dibuat tabulasi.

h.  sertakan foto-foto pelaksanaan pembelajaran yang mendukung proses pelaksanaan agar mendukung sintaks pembelajaran.

i.        daftar pustaka harus ditambahkan pustaka baru yang menjadi sumber naskah tambahan.

j.    kelengkapan naskah agar dapat diterbitkan ber-ISBN: judul, kata pengantar, daftar isi, bab isi buku, profil penulis, sinopsis, sampul belakang. Sampul belakang terdiri dari resume singkat yang menarik yang mengundang pembaca untuk membaca dan membeli buku.

Pengembangan diri dengan menulis PTK sangat penting bagi guru terutama untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Selain itu, juga bisa untuk meningkatkan profesional guru dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan. ***

*by esti sukapsih*

 


Rabu, 22 Juli 2020

PENTINGNYA OUTLINE, DALAM MENERBITKAN BUKU


Pelatihan menulis bersama OmJay ke 22 Senin, 20 Juli 2020 membahas Langkah-langkah dalam Menulis Buku. Menghadirkan narasumber terkenal Akbar Zainudin. Seorang  penulis buku best seler Man Jadda Wajada.

Mengenal Narasumber

Akbar Zainudin lahir di  Banyumas sebagai trainer dan motivator Man Jadda Wajada. Kata Man Jadda Wajada sendiri berarti “siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil” adalah kata mutiara Arab yang dihapalkan di berbagai pesantren dan lembaga agama di Indonesia.

Pekerjaan saya sehari-hari adalah mengajar. Memang tidak ada lembaga tetap, karena ia mengajar di berbagai lembaga sebagai trainer. Terkadang mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan juga swasta. Materi yang saya kuasai berkisar pada motivasi; motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup.

Masa kecil saya dihabiskan di Wangon, desa kecil di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pendidikan dimulai di TK Aisyiah Wangon, diteruskan di MI Muhammadiyah Wangon. Selepas SD, nyantri di Pondok Modern Gontor hingga 6 tahun. Setelah itu, meneruskan studi di IAIN Jakarta (Sekarang menjadi UIN Jakarta) Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin. Selesai sarjana, setelah berkutat dengan “ilmu langit”, saya kemudian banting stir menimba “ilmu yang lebih membumi” di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya, mengambil jurusan Manajemen Pemasaran.

Pergulatannya dengan dunia bisnis pun dimulai. Akbar Zainudin belajar banyak tentang manajemen, organisasi, dan juga mengelola usaha hasil pembelajaran di kelas dan juga interaksi dengan sesama pebisnis.

Lulus kuliah di Prasetiya Mulya, selama kurang lebih 6 tahun kemudian, saya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi Teknologi Informasi, Plasmedia. Setelah itu, mulai awal 2007, saya memulai usaha sendiri di bidang Pelatihan dan Konsultasi Manajemen, PT EMJEWE Training & Consulting. Di awal 2013, saya mendirikan satu lini usaha baru, yaitu penerbitan buku di bawah bendera MJWBooks.

Semua berawal dari mantra sakti “Man Jadda Wajada” yang diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor. Pepatah Arab (Mahfudzat) yang berarti “Siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil” itu benar-benar mengubah hidup saya. Perjalanan setelah keluar dari Gontor sekitar 20 tahun menyadarkan saya betapa kata-kata itu mempunyai pengaruh sangat hebat jika dimanfaatkan dengan baik.

Kata Mutiara Arab dipadukan dengan prinsip-prinsip manajemen modern inilah yang saya ikat kemudian menjadi buku dan materi pelatihan. Bukunya sendiri saya beri judul “Man Jadda Wajada”, Pelatihannya juga diawali dengan pelatihan Man Jadda Wajada, yang kemudian berkembang menjadi pelatihan motivasi, pelatihan pengembangan diri, pelatihan manajemen, pelatihan menulis, hingga pelatihan kewirausahaan.

LANGKAH-LANGAH MENULIS BUKU

Menurut Akbar zainuddi ada enam langkah dalam menulis dengan singkatan TOJTRP: Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit.

Langkah pertama adalah T.

TEMA

Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung karena kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa? Berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu karena ini terkait dengan “branding”.

Langkah kedua adalah O.

Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.

Manfaat outline:

1. Agar tulisan kita terarah.

2. Bisa buat jadwal dan target.

3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.

4. Agar bukunya selesai.

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.

CARA MENGEMBANGKAN DAFTAR  ISI (OUTLINE)

OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?

1.    WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya. Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita.

Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya.

2.    Karakter. Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing.

3.     Plot atau Alur Cerita.

Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.Membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya juga bisa menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi.

CONTOH OUTLINE PERTAMA

Contoh buku "Man Jadda Wajada". Buku ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup.

Menggunakan konsep dasar 5W dan 1H. Biasanya memulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut:

1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.

2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.

3. Apa tujuan hidup seseorang?

4. Mengapa orang harus berubah?

5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?

6. Apa saja yang harus diubah?

Setelah WHY, hal kedua yang terpikir adalah WHAT

Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:

1. Apa itu sukses?

2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?

3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.

4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan 

Setelah WHY, hal ketiga yang saya coba jabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.

 Penjabarannya:

 1. Bagaimana bermimpi besar.

2. Bagaimana membuat rencana (action plan).

3. Bagaimana berani memulai.

4. Menjadi kreatif.

5. Membangun momentum berubah.

6. Kapan harus memulai?

 Nah, ketiga hal itulah yang akhirnya menjadi dasar outline "Man Jadda Wajada"

 CONTOH OUTLINE KEDUA

 Buku lain yang ingin saya bedah Daftar Isinya adalah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Target buku ini adalah para santri, umur SMP dan SMA. Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi.

 Memulai dengan menguraikan WHAT, WHY, dan HOW.

 1. Apa itu sukses.

2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?

3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren.

4. Sukses itu apa menurut pesantren?

5. Bagaimana caranya agar kita sukses?

6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?

 Dari poin-poin tersebut dijabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu dituliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".Buku ini sekarang sudah terjual lebih dari 25.000 eksemplar di seluruh Indonesia.

 CONTOH OUTLINE KETIGA

 Judul buku "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari".

Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.Rahasia Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika kita serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin kita akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!

 "Judul buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior Akbar Zainudin di Gontor ini, untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku yang bagus dan laris"

 —Ahmad Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara

 "Para penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya. Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"

 Ahmad Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University

 "Andai dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!"

 Ollie, CMO & Co-Founder NulisBuku.com

 "Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku".

 M. Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira

 "Melalui bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan"

 Nashrulloh ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor

 Akbar Zainudin membagi buku UKTUB ini dalam beberapa bagian meliputi;

1. Sikap Mental

2. Motif Menulis

3. Mencari Ide

4. Apa yang Ditulis

5. Bagaimana Menulis

6. Mengenal Pembaca

7. Mengenal Penerbit.

 Langkah ketiga adalah J.

BUATLAH JADWAL PENULISAN.

 Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.

 Dengan membuat jadwal, kita akan mudahkan  mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

 CARA MEMBUAT JADWAL.

1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-   Keterangan

2. Isi Nomer

3. Isi Judul Artikel

4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis

5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.

6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.

Jadwal menulis ini sagat menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri. Karena kita tahu di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak ada jadwal, kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan selesai.

 Langkah keempat adalah T.

TULISKAN

Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

 Langkah kelima adalah R, 

REVISI.

Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua yaitu revisi

 Apa saja yang direvisi?

1. Data dan informasi yang kurang.

2. Tata Bahasa

3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.

4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.

 Langkah keenam adalah P

KIRIM KE PENERBIT

Apa yang menadi pertimbangan penerbit?

Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan membeli, dan siapa yang kira-kira akan membaca.

Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Ada  kelebihan buku kita dibandingkan dengan buku sejenis. Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.

Ketiga, cara membantu pemasaran yaitu bisa melalui media sosial, seminar, pelatihan, diskusi buku, membangun komunitas, dsb. Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.

 Cara mengirim naskah yaitu naskah harus sudah jadi. Naskah diprint kemudian dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk. Untuk diterima atau tidak naskah tersebut, kita menunggu informasi dari penerbit sekitar tiga bulan.

 Jadi dengan menggunakan enam langkah tersebut terutama membuat outline akan semakin mudah dan terarah dalam menerbitkan buku.***

        *esti sukapsih*