Selasa, 16 Juni 2020

Pentingnya Konsistensi Diri untuk Menjadi Penulis Blog

Pria muda yang sering di panggil Brian ini mempunyai nama lengkap Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Ia kelahiran Jakarta, 30 Juni 1992  berprofesi sebagai guru SD. Aktivitas lainnya yaitu menulis buku,  menulis puluhan artikel yang sudah banyak dimuat media cetak, dan suka menulis di blog.

Untuk mengasah bagaimana cara menulis yang baik dan menarik, Brian bergabung dengan grup belajar menulis Om Jay. Berawal dari peserta saja, ia kemudian tergerak untuk membantu  peserta lain yang kesulitan dalam membuat/menggunakan blog. Kebetulan ia sudah hobi ngeblog sejak 2009.

“Mengapa saya mau membantu ? poin utamanya adalah saya ingin punya banyak teman-teman guru blogger. Saya ingin bapak/ibu tidak merasa bahwa blog itu media yang sulit digunakan. Saya khawatir jika kesulitan yang dialami tak kunjung mendapat solusi, bapak/ibu akan meninggalkan blog,” jelas Brian lewat WAG pelatihan menulis Senin 15 Juni 2020.

Sebelum bergabung dengan grup belajar menulis Om Jay, ia merasa sendirian menjadi guru blogger. Ia bersyukur dipertemukan grup tersebut sehingga dapat berjumpa dengan guru-guru blogger luar biasa di seluruh Indonesia. Maka ia  berharap grup tersebut nantinya tetap eksis.

Menurut Brian, sekarang ini banyak blogger yang terjebak pada motivasi yang berorientasi pada hasil, khususnya penghasilan dari iklan. Ini motivasi yang sebaiknya dihindari, karena jika tak kunjung dapat penghasilan, kita akan mudah meninggalkan blog. Memasang iklan boleh saja tapi jangan terlalu banyak berharap.  Apalagi bagi blogger yang baru membuat blog, perlu menunggu minimal 6 bulan jika ingin mendaftarkan blognya ke google adsense, itu pun tidak dijamin pasti diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi menjadi faktor penting untuk menjaga konsistensi ngeblog. Motivasi ada dua, yaitu dari hasil ngeblog dan target ngeblog. Kita harus mengasah kemampuan menulis hingga menerbitkan buku. Blog digunakan sebagai media tempat kita menulis saja.

Ide Tulisan

Kurangnya Ide tulisan kerap menjadi penghambat aktivitas menulis kita, Terkadang  kita sudah berada di depan laptop dan siap menulis, tapi masih bingung mau menulis apa. Menurut Brian, kita tidak perlu menunggu ide/kejadian hebat untuk bisa menulis. Ia memiliki prinsip, hal biasa yang kita lakukan/alami bisa jadi dianggap luar biasa bagi orang lain. Maka hal yang paling mudah ditulis adalah pengalaman/aktivitas sehari-hari di rumah atau di tempat kerja. Apalagi kita guru, tentu punya banyak cerita.

Blogger vs Wordpress

Ini pertanyaan yang tidak pernah ada habisnya dari masa ke masa. Lebih bagus pakai blog apa ? Blogger atau wordpress. Antara blogger atau wordpress tergantung selera masing-masing. Lebih spesifik lagi, tergantung blog mana yang pertama kali  dikenal. Jika pertama kali blog yang dikenal adalah wordpress, maka akan mempelajari wordpress sampai terbiasa dan nyaman, sehingga menganggap wordpress lebih bagus. Maka menurut Brian, Tidak ada jawaban objektif untuk menjawabnya. Jika ada yang bisa menjawabnya, kemungkinan dipengaruhi subjektivitas. Orang yang sudah lama terbiasa menggunakan blogger akan menjawab blogger lebih bagus. Begitu juga sebaliknya.

Jadi sebenarnya tidak perlu membandingkan blogger dan wordpress. Yang perlu dilakukan adalah memilih salah satunya dan gunakan secara konsisten.

Teknis penggunaan blogger

Hal terbaru dari blogspot adalah blogger.com perlahan-lahan menuju perubahan tampilan baru. Saat ini, jika baru membuat blog, maka secara otomatis kita disajikan penampilan baru blogger.com. Namun ini masih tahap uji coba. Kita masih dapat mengembalikan ke  tampilan lama blogger. Namun suatu saat nanti pasti tampilan baru akan menjadi permanen. Maka sebaiknya bapak/ibu sedikit demi sedikit mulai membiasakan diri dengan tampilan baru blogger.com. Blogger.com memang kerap mengubah tampilan. Sudah tak terhitung berapa kali berubah tampilan sejak Brian pertama kali ngeblog pada 2009.

Saat ini Brian memiliki dua buku solo. Pertama buku blog untuk guru yang sudah diterbitkan. Kedua buku aksi literasi guru masa kini baru terbit bulan lalu. Buku kedua ini berisi kumpulan artikel yang berasal dari blog praszetyawan.com dan blog gurusiana. Ia  memilih-milih yang sesuai dengan tema buku yaitu literasi. Sebagian lainnya merupakan tulisan baru yang belum pernah diposting ke blog.


Dalam waktu dekat buku solo ketiga Brian juga akan terbit. Berjudul Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari berisi tentang best practice, aktivitas di sekolah, dan opini pendidikan. Tulisan-tulisan itu ia buat ketika mengikuti program tantangan menulis setiap hari yang diadakan gurusiana. Selain ketiga buku solo, Brian juga membuat satu buku antologi cerita mini bersama siswa sekelas dengan tema hobi. Semua buku itu masih ia terbitkan di penerbit indie.

Tips Membukukan tulisan di blog

Sudah menjadi rahasia umum bahkan menjadi sebuah tren bahwa kumpulan tulisan di blog dapat dibukukan. Membukukan tulisan blog akan lebih mudah jika blog memiliki niche. Niche adalah istilah yang merujuk pada tema khusus yang digunakan pada seluruh postingan suatu blog. Contoh niche blog yaitu pendidikan, kesehatan, buku, otomotif, fashion, kuliner, travelling, dan lain sebagainya. Blog dengan niche pendidikan maka semua tulisannya berkaitan tentang pendidikan. Brian sendiri memiliki blog dengan niche tutorial blogger, blog buku, dan blog pembelajaran.

Buku memerlukan sebuah tema. Walaupun isinya berupa kumpulan berbagai artikel, diperlukan satu tema besar yang menjadi benang merahnya. Blog dengan niche akan memudahkan. Blog pendidikan tentu seluruh artikelnya tentang pendidikan. Maka buku yang akan terbit bertema pendidikan.

Berbeda jika blog kita tidak memiliki niche yang jelas. Segala macam tema ada di blog itu. Blog seperti itu bisa disebut blog personal. Ini yang terjadi pada Brian. “Kenapa blog saya tema tulisannya campur aduk ? karena saya menulis apa saja yang memang ingin saya tulis saat itu. Sehingga saya tidak terlalu pusing untuk mencocokkan tema tulisan dengan niche blog. Saya bebas menulis apa saja tanpa terikat niche blog, “ terang Brian.

Menurut Brian, dulu ia merasa bingung. Bagaimana cara membukukan tulisan di blog dengan kondisi isi blognya campur aduk. Ada tulisan tentang sepak bola, cerita pengalaman, jurusan kuliah, dunia menulis, kisah masa kuliah, pendidikan, chord lagu, musik, travelling, opini, dan banyak lainnya. Sedangkan orang lain berhasil membukukan tulisan blog karena blognya memiliki 1 niche. Akhirnya ia mendapat solusi. Caranya yaitu menentukan beberapa tema besar postingan yang kira-kira bisa dibukukan. Setelah dipilah-pilah maka dari satu blog itu ia jadikan menjadi  5 buku. Masing-masing temanya adalah dunia menulis, dunia blogging, cerita pengalaman & opini, pendidikan, dan travelling.

Jadi, kekonsistenan diri sangat diperlukan untuk menjadi seorang penulis. Yang penting menulis, menulis, dan menulis. Blog sebagai media untuk mempublikasikan tulisan kita.

***

               *resume esti sukapsih*


6 komentar: