Pada zaman pesatnya perkembangan taknologi sekarang ini guru dituntut untuk
dapat kreatif. Yaitu kreatif bagaimana caranya agar siswa itu dapat menemukan
pasionnya. Siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya sehingga dapat menjadi
orang yang berakhlak, terampil, inovatif dan mandiri.
Dalam perjalanan untuk mengajar dan mendidik siswa, guru pasti menghadapi
berbagai macam kendala. Salah satunya
minat belajar siswa yang rendah sehingga mengakibatkan hasil belajar rendah. Kadang guru merasa bingung bagaimana
cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut? Tentu saja tidak usah bingung.
Upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu guru dapat melakukan
Penelitian Tindakan Kelas /PTK. PTK diharapkan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi siswa dapat terurai sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif
dan hasil yang maksimal.
Manfaat PTK yang dilakukan guru selain untuk mengurai dan menyelesaikan
permasalahan siswa juga dapat digunakan
sebagai karya tulis yang dapat dinilaikan untuk kenaikan pangkat. Itulah manfaatnya dalam membuat PTK. PTK dapat disusun dengan
berbagai macam versi. Antara lain versi artikel, jurnal, sampai bisa dijadikan
buku.
Dalam mengubah PTK menjadi buku, penting sekali kita memperbanyak isi
materi variabel bebasnya. Kata kunci judul buku dan lebih memperluas isi
bacaannya juga sangat penting. Tentu saja berdasarkan sumber yang relevan.
Selain itu, untuk menjadi buku maka perlu proses pengeditan yang sangat teliti
terutama bagaimana menyajikan materi untuk menjadi sebuah buku agar tata
letaknya menarik untuk dibaca.
PTK yang dibukukan dapat berasal dari dua penulis tetapi untuk penilaian
PAK tentu saja di bagi dua, ada penulis pertama dan penulis kedua. Jumlah
halaman buku yang berasal dari PTK paling sedikit 70 halaman.
Berapa siklus yang dilakukan agar PTK bisa dibukukan? Terkadang banyak pertanyaan
yang dilontarkan pleh para guru. Berdasarkan Researc Granct Seaqis yang
diterima oleh Hati Nurahayu nara sumber pelatihan menulis bersama Om Jay, PTK
bisa dilakukan sekali siklus saja jika sudah berhasil. Akan tetapi bisa
dilakukan dua siklus jika belum berhasil. PTK harus fokus pada inti permasalahan
misalnya tentang karakter atau pemahaman saja. Selain itu, juga jangan terlalu
banyak indikator.
Dalam menyusun buku dari PTK, kita perlu adanya ide dan kreativitas, maka membaca
banyak reverensi sangat penting. Kita
harus mengupayakan bagaimana pembaca
bisa memahami isi buku kita secara lengkap dan mengena. Semakin literatnya
penulis akan semakin bagus buku yang
ditulis. Karena literasi merupakan rangkaian membaca, berpikir dan menulis.
Maka dari itu, mulailah menulis PTK.
Jangan takut salah, nanti akan dapat menghasilkan karya yang luar biasa
dapat bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Semoga ***
*By esti sukapsih*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar