Sabtu, 04 Juli 2020

Keberhasilan Teknik FreeWriting Lewat Konsistensi dan Kontinuitas


Menurut sebagian orang menulis merupakan aktivitas yang sangat sulit. Tapi lain dengan Bapak yang satu ini sekaligus nara sumber pelatihan menulis  bersama Omjay ke 14, Rabu 1 Juli 2020 lewat WAG. Baginya menulis merupakan aktivitas yang menyenangkan. Pembelajaran menulis ini mengupas teknik menulis freeWriting.

Muhammad Firman Suwarya yang lebih dikenal dengan sebutan Firman adalah   guru TIK SMP Negeri Nggulan Indramayu. Ia juga sebagai penulis buku informatika jenjang SMP serta penulis buku lainnya.

Apa itu FreeWriting

Freewriting yaitu teknik menulis cepat tanpa hambatan. Teknik ini membutuhkan kekonsistenan (keajekan) dalam menulis. Misalnya kita ditantang untuk membuat tulisan lima halaman perhari. Kalau dilbayangkan menulis lima halaman perhari itu sangat sulit dan  sangat berat tetapi jika dalam diri sudah mempunyai niat dan tekat yang kuat maka tantangan menulis lima halaman perhari dalam sebulan akan terasa ringan.

Untuk penulis pemula biasanya banyak hambatan yang muncul dalam menulis lima halaman perhari Secara umum memang menulis sebanyak lima halaman itu memutuhkan waktu berjam-jam belum lagi nanti efeknya ketemu dengan rasa bosan yang membelenggu. Ide-ide yang dipunyai tiba-tiba hilang lalu bingung apa yang harus ditulis. Akhirnya kita akan merasa lelah, malas  dan mandek untuk menulis. Kondisi seperti ini disebut dalam lingkaran setan kebuntuan.

Cara Menerapkan FreeWriting

Agar tidak terjadi dalam lingkaran setan kebuntuan, kita harus  sesegera mungkin menulis ide yang  muncul sebelum ide itu hilang. Kapan dan di manapun muncul ide maka langsung ditulis melalui media apapun. Meskipun ide - ide itu tidak nyampung maka jangan takut salah. Nanti kita akan cek dan ricek. Kita siapkan untuk meluangkan waktu secara kontinu untuk menulis, misal 30 sampai 60 menit setiap harinya.

Ilustrasi sederhana, kita membayangkan melakukan Ujian Nasional atau ujian-ujian yang lainnya. Ujian itu akan dimulai dari pukul 07.00 sampi dengan 09.00 selama 120 menit atau 2 jam. kita harus  datang tepat waktu agar bisa menyelesaikan ujian itu dengan baik dan benar.

Akan tetapi tiba-tiba saat menuju ke sekolah atau tempat  ujian  jalanan macet sehingga memakan hampir 1 jam akhirnya kita terlambat sampai tempat ujian. Belum lagi melihat soal-soal yang sulit dan masih kosong belum diisi maka solusi kita adalah dengan tekat yang kuat kita ngebut mengerjakan soal berpacu dengan waktu. Itulah gambaran bagaimana kita menerapkan menulis dengan teknik FreeWriting

Jadi menulis teknik FreeWriting membutuhkan kekonsistensian, kontinuitas dan tekat yang kuat dari diri sendiri. Luangkan waktu untuk menulis dimana saja dan kapan saja.***

*resume by esti sukapsih*

 


4 komentar: