Senin, 13 Juli 2020

Strategi Pemasaran Buku di Saat Pandemi


Pelatihan menulis bersama Om Jay  ke 18, Jumat 8 Juli 2020 mengupas Strategi Pemasaran Buku di Saat pandemi. Sebagai narasumber yaitu Agust Subardana, S.E.,M.M. Direktur Marketing Penerbit Andi Offset yang sudah mempunyai segudang pengalaman.

Profil Narasumber

Agust Subardana, S.E.,M.M.

Pendidikan

S1 Management, Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1998

S2 Magister Management Merketing , Fak . Ekonomi Universitas Satya Negara Jakarta 2012

Riwayat pekerjaan

Sekretaris Umum Pusat Pelayanan Usaha Kecil dan Menengah (PPUKM) se-DIY 1997 -1999

Supervisor Madical Representative PT. Metiska Farma Jakarta 1999 -2003

Area Manager Marketing PT. Dobeli Jakarta 2003 -2005

Manager Marketing Penerbit ANDI OFFSET Yogyakarta 2005 – 2012

Direktur Marketing Penerbit ANDI OFFSET Yogyakarta 2013 – sekarang

Dosen kelas Malam (18.00 s.d 22.00 wib) STIE Wiyata Mandala 2014 – 2018

Understanding Business

Brand Management

Integrated Communication Marketing (IMC)

Dampak penjualan buku selama covid

Bagi dunia perbukuan, dampak pandemi covid-19 dirasakan sangat berat. Menurunnya pengunjung di berbagai pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko buku menyebabkan menurunnya penjualan buku secara nasional. Bahkan, beberapa toko buku menyatakan tutup untuk sementara waktu. Orang pada takut datang ke toko buku/mal-mal,  penurunan omzet toko buku 70%-80%, banyak penerbit yang menghentikan destribusi ke toko buku, akhirnya beberapa penerbit gulung tikar atau bangkrut

Untuk menghindari kondisi yang lebih buruk, maka para pegiat perbukuan perlu melakukan langkah-langkah strategis yaitu dengan cara transformasi digital.

Pentingnya Transformasi Digital

Dampak dari pandemi covid 19 telah mengubah dunia menjadi era low touch Economy. Era ini ditandai dengan iteraksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatandan keselamatan, perilaku ang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri, terutama sektor perbukuan.

Perubahan ini akan berdampak banyak  hal, mulai dari tempat kerja, cara belajar mengajar, kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strategi yang utama diterapkan adalah digital marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis perbukuan.

Digital marketing harus menyesuaikan diri di era new normal meliputi branding, sosial media, content marketing, email marketing, video production, SEO, web design, APP development, dan SEM.

Manfaat Digital Marketing          

1.         Biaya lebih terjangkau atau murah

2.         Daya jangkauan sangat luas

3.         Mudah menentukan target pasar buku yang akan ditawarkan sesuai kategori

4.         Komunikasi dengan konsumen lebih mudah

5.         Mudah dievaluasi dan dikembangkan

6.         Lebih cepat populer

7.         Sangat membantu meningkatkan penjualan

Cara Mempertahankan pemasaran Buku di masa Pandemi

1.  Membangun dengan konsumen dimedia sosial

2. Pastikan buku yang dijual mudah ditemukan secara online di Marketplace.

3. Membangun Komunitas-komunitas, guru, novelis, dll sehingga komunitas itu sebagai transformasi produk-produk yang kita jual.

4.  Bisa tampil yang pertama dengan cepat dan tepat sasaran sesuai kategori pasaran yang kita bidik sehingga kita harus punya tim yang tahu digital marketing.

5. Mengadakan promo khusus atau memberikan diskon pada konsumen untuk meningkatkan penjualan

6. Mengadakan event-event atau lewat webinar

7. Menjadi brand yang tanggap situasi menumbuhkan empati. bagaimana kita cepat dalam merespon terhadap orang yang dalam membeli buku dan cepat kirim. Cari solusi jika ada konsumen yang komplain.

8. Menggunakan sistem mobile marketing,

9. Menggunakan email marketing

10. Personal marketing

11. Continous marketing, pemasaran selalu berkelanjutan, menghubungkan media secara  terus-menerus sehingga dapat dievaluasi secara tepat.

12. Terintegrated digital marketing. Cara marketing dengan menggunakan sebuah whebside atau tool.    Digital marketing  cara kerjanya  sederhaa, tetapi berdampak yang luar bisa. Semua terkoneksi atarmedia sosial

13. Content marketing yang menarik, sehingga mampu menarik konsumen di internet. Content marketing dapat berupa teks, video, gambar atau hasil risert, tetapi informasi tersebut harus relevansi dengan bisnis yang kita lakukan.

14. Menghadirkan visual marketing, contoh IG, youtube sehingga bermanfaat bagi konsumen.

Potensi buku sekolah

Kebijakan terkait dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)

1.       Pengembangan perpustakaan, produk-produk buku sangat dibutuhkan untuk setiap sekolah.

2.       Kegiatan penerimaan siswa baru

3.       Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler

4.       Kegiatan evaluasi pembelajaran

5.       Pengelolaan sekolah

6.       Pembelian atau perawatan alat multi media pembelajaran

7.       Pembayaran honor

8.       Perawatan sekolah langganan daya da jasa

9.       Pengembangan profesi guru

Fasilitas yang ditawarkan Penerbit Andi Offset

1.       Melayanan pembelian buku dari dana BOS melalui SIP lah (blanja.com dan blibli.com)

Cara agar kita dapat masuk akun SIPlah yaitu  harus lolos penilaian sehingga ada SK penilaian dari purkusbook dan didaftarkan ke webside service purkusbuk. maka buku akan terkoneksi kesiplah kemendikbud. Siplah kemedikbuk akan mengupload ke marketplace yang ada.

2.       Buku teks utama K13, buku pelajaran pendamping, dan buku pelajaran peminatan.

3.       Buku pelajaran SMK untuk buku kelompok C2, C3.

4.       Buku ajar Informatika kelas 4,5,6,7,8,9,10,11,12.

5.       Buku perstakaan baik buku fisik maupun e-books.

6.       Alat-alat olahraga dan alat-alat kesenian

Cara memasarkan buku antara penulis dan penerbit Andi Offset

1.       Dalam marketing antara penulis dan penerbit melakukan pemasaran bersama atau kolaborasi. Mengadakan promosi bersama lewat medsos dan komunitasnya antara lain melalui bedah buku, webinar, promo bersama, zoom, sehingga dapat meningkatkan penjualan produk. Kemudian, penerbit  akan memberi royalti kepada penulis. Selain itu, rabat juga diberikan  kepada penulis antara 30% - 40% jika penulis memasarkan produk sendiri.

2.       Guru sebagai penulis dapat membangkitkan semangat membaca kepada para peserta didik sehingga akan berdampak bagi murid untuk senang membaca buku dan menambah pengetahuan bagi para siswa.

3.       Stimulus dari penerbit yang ditujukan kepada penulis dan guru yang ikut andil memulihkan kondisi pemasaran buku menjadi lebih baik yaitu dengan memberikan diskon kepada penulis atau guru sehingga dapat menambah income bagi mereka.

Menulis adalah berjuang, penulis adalah pahlawan, yang akan dikenang selama-lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran, pena adalah senjatanya. Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia.

Demikian strategi pemasaran buku yang dapat diterapkan di tengah situasi pandemi covid 19 yang tidak tahu kapan berakhirnya. Dengan melakukan digital marketing dan kolaborasi antara penulis dengan penerbit diharapkanadanya eksistensi buku yang beredar di masyarakat sehingga mampu mengembalikan perekonomian dan meningkatkan daya minat baca masyarakat. ***

 

                  *resume by esti sukapsih* 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar