Guru dalam tradisi Jawa merupakan akronim dari "digugu lan ditiru"
(orang yang dipercaya dan diikuti), bukan hanya bertanggung jawab mengajar mata
pelajaran yang menjadi tugasnya, melainkan lebih dari itu juga mendidik moral,
etika, integritas, dan karakter. Sama seperti apa yang disampaikan narasumber
pada pelatihan menulis bersama Omjay ke 15 Jumat 2020 Dr. Ngainun Naim bahwa guru adalah kunci penting
dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang
diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil
pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan.
Maka dari
itu, Pria kelahiran kota Tulungagung yang merupakan lulusan S3 Studi Islam UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, lulus tahun 2011 menjelaskan pentingnya peningkatan
kualitas guru melalui budaya literasi, yaitu budaya membaca dan menulis.
Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk
semakin meningkatkan kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin
banyak karya yang dihasilkan sehingga akan memiliki kontribusi penting bagi
kemajuan pendidikan
Dr. Ngainun Naim yang sekarang menjadi dosen UIN Tulung Agung memberi enam kunci sukses agar lebih produktif menulis.
1.
Motivasi
a. Motivasi karir;
bagi guru ASN untuk naik pangkat diwajibkan untuk membuat karya ilmiah maka jika kita mampu dapat dipastikan lancar
kenaikan pangkatnya dan cemerlang karirnya.
b. Motivasi materi; menulis itu
menghasilkan honor.
c. Motivasi politik; menulis
ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
d. Motivasi cinta; menulis karena
memang mencintai aktivitas menulis.
e. Berbagi;
banyak diantara penulis yang sudah handal sengaja menghibahkan ilmunya dalam
bentuk tulisan untuk disebarkan agar
bermanfaat bagi khalayak.
f. Mengikat
ilmu; setiap penulis memiliki harapan bahwa pengetahuan yang dimilikinya dapat
abadi dan bermanfaat.
2. Meyakini bahwa menulis itu anugerah
Harus
kita yakini bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah. Banyak orang yang mau
menulis tapi tidak mampu mengerjakannya, bisa karena kesibukan atau sejuta
alasan lainnya.
3. Memberikan banyak “keajaiban” dalam hidup
Dengan menulis kita kan mendapatan
keajaiban-keajaiban dalam hidup. Antara lain mendapatkan banyak royaliti, sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum, memiliki banyak teman, dll.
4. Tidak mudah menyerah
5. Berjejaring
Mengikuti komunitas-komunitas yang
dapat membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang baik dan menjadi penulis yang handal. Bagikan
tulisan-tulisan kita dalam komunitas-komunitas tersebut. Lakukan tukar pikiran
dengan anggota komunitas dalam jejaring yang kita buat.
6. Menulis sebanyak-banyaknya
Menulislah setiap hari tanpa
henti. Lakukan secara terus-menerus dan konsisten.
Jadi, menulis
yang menghasilkan karya itu sangat
penting terutama bagi guru yang merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan
anak bangsa. Menulis dapat lahir dari
motivasi, relasi, royalti, jejaring sosial, keajaiban dan tidak mudah menyerah. Semangat menulis
!!!***
*resume by
esti sukapsih*v
Mantap Bu
BalasHapusTrimakasih Ibu,
HapusLanjut....semakin mantap. Kunjung balik ya le https://nurainiahwan.blogspot.com
BalasHapustrimakasih atas kunjungannya, siap mengunjungi Ibu...
HapusLanjut....semakin mantap. Kunjung balik ya le https://nurainiahwan.blogspot.com
BalasHapusSukses teruuss ibu dan terus berproduktif menulis..0
BalasHapusTrimakasih Ibu,
HapusKunci produktif yg sangat menginspirasi
BalasHapusIntip juga blog saya ya
Masih belajar nulis
https://dwimulyantiskaneka.blogspot.com
Trimakasih ibu, siap menginjungi blog ibu...
BalasHapusresumenya pas …
BalasHapusMantab. Mari kunjung ke cakinin.blogspot com
BalasHapusTulisannya selalu rapi ibu..mantap
BalasHapusMuantap
BalasHapushttps://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/produktif-menulis-emang-bisa.html
Terimakasih Bapak, sudah berkunjung
BalasHapus