Rabu, 29 Juli 2020

Cara Sukses Menjadi Guru Berprestasi


Pelatihan menulis bersama Om Jay ke-25, Senin 27 Juli 2020 membahas bagaimana cara sukses menjadi Guru berprestasi. Sebagai narasumber Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd. seorang guru yang memiliki segudang prestasi.

Profil narasumber

Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 mengajar di SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY mengampu mata pelajaran IPA. Ia memulai pendidikan di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.

Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan adalah:

1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang

2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009

3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012

4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015

5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017

6. Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 – sekarang

6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang

7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang

8. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY

9. Instruktur TIK di MGMP IPA

Prestasi lomba yang telah diraih:

1. Kompetisi Guru. Finalis Nasional Tingkat Nasional tahun 2009

2. Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP 2009.

3. Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010

4. Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011

5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Penghargaan tingkat Nasional Tahun 2012

6. Juara 1 Guru Gambar SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013

7. Finalis Guru Gambar SMP Tingkat Nasional Tahun 2013

8. Juara 2 Guru Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013

9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun 2014

10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015

11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015

12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015

13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015

14. Penerima Gubernur Anugrah DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.

15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.

16. Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney.

17. Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.

18. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018.

19. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018.

20. Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56.

21. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020

Alamat:

Jeruksari Rt 01 / RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812

Email:

ciget_suryo@yahoo.com

sigit.suryono@gmail.com

Situs web: ciget.info dan inobel.id

Untuk bisa berprestasi seperti yang Sigit Suryono capai saat ini, berawal dari proses perjalanan pendidikan di SD. Saat itu ia merupakan juara 1 dari kelas 1 sampai ke 6 di raport namun hal yang sangat ingin ia cita-citakan tidak terkabul yaitu ingin mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kecamatan. Setiap sekolah dipilih 3 orang siswa terbaik yang akan dikirim ke lomba tersebut, saat Sigit kelas 4 teman-teman yang terpilih untuk mengikuti lomba adalah siswa kelas 5. Dan saat ia kelas 5 yang dikirim oleh sekolah untuk maju lomba CCA adalah siswa kelas 6. Namun saat Sigit kelas 6 yang dikirim oleh sekolah untuk lomba CCA adalah siswa kelas 5 maka pupus sudah harapan untuk ikut lomba yang ia idam-idamkah.

Untuk jenjang setelah SD tidak ada yang bisa Sigit banggakan karena saat di SMP peringkat kelas ia di kisaran 41, 39, 35, dan terbaik hanya 24 dari 44 siswa dalam kelas itupun disekolah Sigit ada 10 kelas sehingga di SMP Sigit tidak bisa berbuat banyak dan tenggelam. Demikian juga saat di SMA maupun saat

Di SMA Sigit Suryono merupakan salah satu orang yang menarik diri dari pergaulan. Ia masuk S1 pada tahun 1995. Dan baru di S1 ia mulai tumbuh percaya diri untuk ikut organisasi di kampus. Sebagai pengurus HMJ Fisika UNY dan selanjutnya menjadi Pengurus Senat Fakultas FPMIPA UNY untuk seksi bakat dan minat. Karena asyiknya menjadi pengurus senat , Sigit hampir DO saat S1 7 tahun untuk menyelesaikan kuliah sampai tidak berani untuk mengikuti pelepasan wisuda di Fakultas, dan hanya mengikuti Wisuda terus pulang ke rumah. Selanjutnya ia melanjutkan S2 di UNY mengambil jurusan Teknologi Pembelajaran dan lulus 2006.

Perjalanan sekolah Sigit Suryono itulah sebenarnya yang memunculkan motivasi berprestasi yang ia miliki sampai saat ini. Untuk menjadi orang yang berprestasi yang ia pegang adalah kata-kata mutiara dari orang tuanya. Ibunya adalah pensiunan guru SD demikian juga ayah. Mereka mendidik dengan sangat santun dan sangat baik yang Sigit rasakan saat ia jatuh mereka ada di dekatnya, merengkuh dengan sepenuh hati dengan tetes mata dan doa mereka. Saat Ia berhasil mereka pulalah yang selalu mengingatkan untuk terus berjuang dan belajar karena semua yang kita peroleh saat ini hanya fana dan akan segera berlalu saat even tersebut berakhir.

"Menang cacak kalah cacak" ini adalah mutiara kata dari ibu yang Sigit Suryono pegang saat ini. Saat kita ada kesempatan untuk mengikuti suatu lomba, atau suatu kegiatan maka lakukanlah dengan maksimal seolah-olah tidak ada lomba lagi setelah itu masalah menang atau kalah, sukses atau gagal itu hal yang biasa dalam perlombaan. Maka dari itu setiap ia mengikuti berbagai event baik itu tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional pasti akan ia lakukan dengan sepenuh hati dan fokus.

“Jadi kunci keberhasilan kita adalah kita fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Arti dari fokus ini adalah kita harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita raih. Jangan karena kesempatan semua ingin kita ikuti yang terjadi adalah kita tidak fokus pada lomba atau kegiatan yang kita ikuti tetapi pikiran dan kesempatan kita akan terbagai dengan berbagai event,”jelas Sigit Suryono.

Sigit mengetakan seperti itu karena pengalaman mengikuti berbagai ajang lomba di awal yang mengikuti event-event. Ia pernah dalam satu kesempatan mengikuti dua sampai tiga ajang lomba yang pada akhirnya gagal semuanya dan itupun berlulang kali terjadi dari tahun 2008. Sigit ikut pertama lomba tingkat nasional dan baru bisa berhasil pada tahun 2015 itupun akhirnya ia tau bahwa kita harus mengikuti ajang lomba maupun prestasi yang lain dengan menentukan target dan juga selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.

Cara menjadi guru berprestasi

1) Belajarlah terus sepanjang hanyat dan selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.

2) Tidak usah khawatir kalah dalam perjuangan, karena kalah adalah prestasi yang tertunda.

3) Fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan berbuat maksimal insya Allah prestasi bapak ibu tinggal menunggu di depan mata.

4) untuk mencapai prestasi yang maksimal maka pelajarilah seluruh gaya selingkung masing-masing jenis lomba dengan detail dan persiapkan seksama jangan terburu-buru, siapkan dan luangkan waktu untuk kegaitan tersebut.

5) Buat tampilan dan karya yang semenarik mungkin pasti akan berhasil. Terus jangan lupa siapkan

6) Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.

7) Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.

8) Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisasi oleh atasan langsung.

9).Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.

10) Buat makalah evaluasi diri mengapa Sigit layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]

Pengalaman yang paling menarik yang ingin Sigit Suryono bagikan adalah semua bahwa kita saat ini hidup di alam yang serba terbuka, ilmu yang mudah didapat dan tentu berbagai kegiatan sharing ilmu bisa mudah kita peroleh. Maka mari tuntut ilmu setinggi-tingginya dan amalkan ilmu kita dimanapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Insya Allah keberhasilan ada di depan kita. Dan pengalaman utama yang Sigit alami adalah "Keberhasilan diperoleh dari beberapa kegagalan sebelumnya", prestasi dapat kita capai bisa dengan cepat namun bisa juga dengan lambat, jadikan kegagalan sebagai ilmu, jadikan kesukaran sebagai penyemangat.

Sesi Tanya Jawab

1. Bagaimana kiat-kiat untuk menjadi guru berprestasi.

2. Kompetensi apa saja yang paling menentukan untuk menjadi guru berprestasi

Jawab:

Untuk menjadi guru berpestasi maka kiat-kiat yang dibutuhkan adalah pelajari komponen-komponen poftofolio sejak dini, dan persiapkan minimal 2-5 tahun sebelum mengikuti ajang lomba tersebut. Selama persiapan tersebut perbanyak kegiatan ilmiah dan juga produk-produk ilmiah sesuai komponen-komponen di portofolio tersebut. Usahakan seluruh komponen tersebut berisi semua. Kemudian untuk mencapai nilai yang tinggi tiap komponen maka ikuti berbagai kegiatan tingkat nasional seperti webiner saat ini yang banyak di selenggarakan oleh berbagai organisasi. Kemudian juga mengikuti berbagai lomba untuk mendukung gupres seperti inobel, LKG, maupuan lomba lain. Kemudian jangan lupa juga membimbing siswa bapak ibu agar bisa beprestasi itu sebagai salah satu komponen di portofolio dan tak kalah pentingnya seringlah berbagai kepada rekan sejawat dan di buat dokumentasi dan portofolionya. Untuk kompetensi yang paling menentukan di gupres ada 4 kompetensi yang harus dikuasai karena akan ada test tertulis maupun lisan. kemudian jika sudah lolos di kabupaten dan seterusnya pertajam dan persiapkan bahan presentasi dengan sebaik-baiknya karena itu termasuk penilaian yang terbesar.

3. Bagaimana Bapak Sigit bisa sampai kursus ke Sydney?

Jawab:

Kegiatan study singkat di Melbourne dan Sydney merupakan penghargaan dari kemdikbud. Di sana belajar tentang berbagai metode pembelajaran abad 21 yang bisa dikembangkan di Indonesia seperti STEM, Flip Classroom, Blended Learning, serta melakukan observasi di sekolah daerah terpencil di Austaria.

3. Bagaimana caranya memotivasi siswa agar memiliki jiwa mau bertanding atau mau ikut lomba ? Apa kiat kiat memotivasi diri agar tetap eksis hingga purna tugas ?

Jawab:

Untuk memotivasi siswa agar memiliki jiwa bertanding atau mau ikut lomba adalah dengan pendekatan dan pelatihan yang terprogram. Beberapa kali Sigit bisa mengahantarkan siswa kami ikut OSN ke Nasional dari tahun 2006 s.d. tahun 2017 pendekatan yang kami lakukan berbeda-beda tergantung dengan situasi kondisi, ada yang lewat ekonomi dengan mengiming-imingi bisa kalau sampai nasional dapat hadiah dan dapat naik pesawat terbang. ada yang dimotivasi dan dicarikan beasiswa saat masuk sma, namun yang terpenting adalah mempersiapkan tim sejak awal semester. Kemudian kiat untuk memotivasi diri agar tetap eksis hingga purna tugas kita harus belajar terus dan ada kalanya kita mengajar ada kalanya kita belajar dan tidak usah malu dengan istilah "Kebo Nusu Gudel". Kita bisa belajar dari siswa kita. Kita bisa belajar dari yunior-yunior karena ilmu-ilmu mereka lebih baru dan terupdate, sementara kita bisa berbagi pengalaman buat mereka.

4. Adakah prestasi spesifik yang harus diraih

Jawab:

Kita sebagai Guru yang dianggap berprestasi adalah guru yang bisa

5. Bagaimana cara menumbuhkan jiwa berprestasi pada anak, agar anak memiliki motivasi dalam berprestasi?

Jawab:

Untuk memunculkan jiwa berprestasi pada anak membutuhkan model yang didekatkan kepada pribadi anak didik. Model berprestasi bisa dicontohkan dari guru, dari orang-orang hebat maupun dari teman-teman sebaya mereka. Maka perlu di berikan pengertian yang pelan-pelan jika kamu nanti sukses kamu akan jadi orang hebat, ekonomimu kuat, kamu suatu saat akan bisa menjadi orang sukses jika kamu mau belajar dan lain sebagainnya. Tentu untuk memotivasi anak didik ataupun anak kita sendiri bapak ibu yang lebih tau konsidi di lapangan.

Jadi, dapat disimpulan  bahwa kesuksesan berawal dari doa dan usaha yang tidak pernah mengenal putus asa. Jangan pernah menyerah untuk mewujudkan menjadi guru yang berprestasi dan profesional. ***

            *resume by esti sukapsih*

           

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar