Pelatihan menulis bersama OmJay
ke 22 Senin, 20 Juli 2020 membahas Langkah-langkah dalam Menulis Buku.
Menghadirkan narasumber terkenal Akbar Zainudin. Seorang penulis buku best seler Man Jadda Wajada.
Mengenal
Narasumber
Akbar Zainudin lahir di Banyumas sebagai trainer
dan motivator Man Jadda Wajada. Kata Man Jadda Wajada sendiri berarti “siapa
yang bersungguh-sungguh akan berhasil” adalah kata mutiara Arab yang dihapalkan
di berbagai pesantren dan lembaga agama di Indonesia.
Pekerjaan saya sehari-hari adalah
mengajar. Memang tidak ada lembaga tetap, karena ia mengajar di berbagai
lembaga sebagai trainer.
Terkadang mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi
pemerintah, dan juga swasta. Materi yang saya kuasai berkisar pada motivasi;
motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar,
motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup.
Masa kecil saya dihabiskan di Wangon, desa kecil di Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah. Pendidikan dimulai di TK Aisyiah Wangon, diteruskan di
MI Muhammadiyah Wangon. Selepas SD, nyantri di Pondok Modern Gontor hingga 6
tahun. Setelah itu, meneruskan studi di IAIN Jakarta (Sekarang menjadi UIN
Jakarta) Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin. Selesai sarjana,
setelah berkutat dengan “ilmu langit”, saya kemudian banting stir menimba “ilmu
yang lebih membumi” di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya, mengambil jurusan
Manajemen Pemasaran.
Pergulatannya dengan dunia bisnis pun dimulai. Akbar Zainudin belajar banyak tentang manajemen,
organisasi, dan juga mengelola usaha hasil pembelajaran di kelas dan juga
interaksi dengan sesama pebisnis.
Lulus kuliah di Prasetiya Mulya,
selama kurang lebih 6 tahun kemudian, saya bekerja di perusahaan yang bergerak
di bidang konsultasi Teknologi Informasi, Plasmedia. Setelah itu, mulai awal 2007, saya
memulai usaha sendiri di bidang Pelatihan dan Konsultasi Manajemen, PT EMJEWE
Training & Consulting. Di awal 2013, saya mendirikan satu lini usaha baru,
yaitu penerbitan buku di bawah bendera MJWBooks.
Semua berawal dari mantra sakti “Man Jadda Wajada” yang
diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor. Pepatah Arab
(Mahfudzat) yang berarti “Siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil” itu
benar-benar mengubah hidup saya. Perjalanan setelah keluar dari Gontor sekitar
20 tahun menyadarkan saya betapa kata-kata itu mempunyai pengaruh sangat hebat
jika dimanfaatkan dengan baik.
Kata Mutiara Arab dipadukan dengan prinsip-prinsip manajemen modern inilah yang saya ikat kemudian menjadi buku dan materi pelatihan. Bukunya sendiri saya beri judul “Man Jadda Wajada”, Pelatihannya juga diawali dengan pelatihan Man Jadda Wajada, yang kemudian berkembang menjadi pelatihan motivasi, pelatihan pengembangan diri, pelatihan manajemen, pelatihan menulis, hingga pelatihan kewirausahaan.
LANGKAH-LANGAH
MENULIS BUKU
Menurut Akbar zainuddi ada enam
langkah dalam menulis dengan singkatan TOJTRP: Tema, Outline, Jadwal, Tulis,
Revisi, Penerbit.
Langkah pertama adalah T.
TEMA
Tentukan TEMA tulisan. Setiap
buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.Tema akan menjadi
rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja.
Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. dikenal ahli
dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung karena kita
ini sebenarnya ahli dalam bidang apa? Berusahalah untuk fokus menulis satu tema
tertentu karena ini terkait dengan “branding”.
Langkah kedua adalah O.
Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Manfaat outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.
CARA MENGEMBANGKAN DAFTAR ISI (OUTLINE)
OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?
1. WHO?
Siapa saja tokoh-tokohnya. Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari
cerita.
Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya.
2. Karakter.
Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing.
3. Plot atau Alur Cerita.
Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.Membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya juga bisa menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi.
CONTOH OUTLINE PERTAMA
Contoh buku "Man Jadda Wajada". Buku ini adalah buku dengan tema
motivasi umum, motivasi hidup.
Menggunakan konsep dasar 5W dan 1H. Biasanya memulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut:
1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.
2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
3. Apa tujuan hidup seseorang?
4. Mengapa orang harus berubah?
5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?
6. Apa saja yang harus diubah?
Setelah WHY, hal kedua yang terpikir adalah WHAT
Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:
1. Apa itu sukses?
2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.
4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan
Setelah WHY, hal ketiga yang saya coba jabarkan adalah HOW. Ini tentang
bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.
2. Bagaimana membuat rencana (action plan).
3. Bagaimana berani memulai.
4. Menjadi kreatif.
5. Membangun momentum berubah.
6. Kapan harus memulai?
2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?
3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren.
4. Sukses itu apa menurut pesantren?
5. Bagaimana caranya agar kita sukses?
6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?
Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis
sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.Rahasia Akbar
Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua
pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan
dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika kita serius mempraktikkan
isi buku ini, dijamin kita akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!
1. Sikap Mental
2. Motif Menulis
3. Mencari Ide
4. Apa yang Ditulis
5. Bagaimana Menulis
6. Mengenal Pembaca
7. Mengenal Penerbit.
BUATLAH JADWAL PENULISAN.
1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama
Menulis-Tanggal- Keterangan
2. Isi Nomer
3. Isi Judul Artikel
4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.
6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
Jadwal menulis ini sagat menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri. Karena kita tahu di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak ada jadwal, kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan selesai.
TULISKAN
Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.
REVISI.
Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua yaitu revisi
1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
KIRIM KE PENERBIT
Apa yang menadi pertimbangan penerbit?
Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan membeli, dan siapa yang kira-kira akan membaca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Ada kelebihan buku kita dibandingkan dengan buku sejenis. Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Ketiga, cara membantu pemasaran yaitu bisa melalui media sosial, seminar, pelatihan, diskusi buku, membangun komunitas, dsb. Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
*esti sukapsih*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar