Pelatihan menulis bersama Om Jay ke- 19, Senin 13 Juli 2020 dengan narasumber Drs. Jumanto,
M.Pd. Dia seorang guru yang ahli dibidang tulis menulis buku ajar. Selain itu,
ia juga sebagai ketua PGRI Rembang Jawa Tengah.
Bagaimana perjalanan menulis buku ajar?
Jumanto sebagai seorang guru yang pada tahun 2004 mendapat tantangan dari Prof. Dr. Sarwiji Suwandi untuk meneliti buku-buku
pelajaran yang digunakan di sekolah. Dengan bimbingan Sarwiji Suwandi,akhirnya Jumanto dapat menyelesaikan tiga buku ajar untuk SMP dan lima buku ajar untuk SMA.
Satu bulan pertama Jumanto menyelesaikan satu buku ajar untuk kelas VII SMP/Mts.
Buku ajar untuk kelas VIII dapat diselesaikan
dua minggu. Selanjutnya ia dapat
menyusun naskah buku untuk kelas IX dan untuk SMA rata-rata dalam waktu dua minggu.
Buku-buku tersebut diajukan untuk dinilaikan ke Pusat
Perbukuan. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah
mendapatkan SK penetapan, buku
siap diterbitkan. Jumanto orang yang tekun, ia
belajar mengedit berdasarkan catatan-catatan dari tim penilai
Berbicara masalah pendapatan,
pendapatan Jumanto jauh lebih banyak daripada pendapatan seorang guru PNS. Karena selain dari menjual naskah buku, ia juga
mendapat penghasilan menjadi seorang
editor.
Tantangan baru menjadi Direktur
Penerbit.
Pemerintah meluncurkan istilah
BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis buku secara indi maupun lewat
penerbit dan lulus penilaian dibeli oleh pemerintah.
Buku tersebut diberi HET. Pihak
ketiga boleh mencetak buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh
pemerintah. Di masa buku BSE tersebut Jumanto mendirikan penerbitan untuk mengajukan izin mencetak BSE.
Pengalamannya sebagai penulis, editor, marketing, dan manager mengantarkan Jumanto menjadi direktur
penerbitan buku. Meskipun sudah
menjadi direktur penerbit buku, ia tetap menjalankan aktivitas tersebut sampai sekarang. Selain itu, ia juga menjabat Ketua Badan Penerbitan
PGRI Jateng dengan Penerbit PGRI Jateng Press. PGRI Jateng Press siap membantu
menerbitkan buku bagi penulis pemula.
Suka duka dalam kepenulisan
Suka duka yang dialami Jumanto dalam mengemban tugas sebagai penulis, editor, marketing dan manager
adalah
a. Dari menulis Buku bisa mendapatkan pendapatan pasif yang
jumlahnya lebih besar dari Gaji Guru PNS selama
masa kerja 30 tahun.
b. Mendapatkan reputasi dan karir.pak Jumanto masa kerja guru
PNS 8 tahun sudah diangkat menjadi pengawas
c. Dengan menulis hati selalu riang yang dapat menginspirasi ketiga
anak pak Jumanto untuk semangat berprestasi
d. Kadang ada beban jika meninggalkan tugas mengajar
di saat harus menghadiri undangan pelatihan
e. Jarak tempuh tempat tinggal dengan kantor penerbit jauh
sehingga hanya tidur rata rata sehari tiga jam.
Menulis itu mudah.
Menulislah itu mudah. Ide ada di mana-mana. Inspirasi akan muncul sewaktu-waktu. Langsung menulis,
tidak perlu dipikir terlalu dalam. Apabila ide muncul saat kita sibuk, maka
tulislah pokok pikiran utama. Tuangkan dalam bentuk outline. Outline semacam kerangka penulisan. Dengan outline akan menuntun kita dalam
menulis sehingga menjadi
lancer dan dapat menjaga alur
tulisan kita.Jadi, outline
bagi penulis sangat penting karena
outline. Agar materi tulisan berkembang, maka perbanyak observasi.
Kreativitas menulis akan
dipengaruhi oleh motif. Dalam falsafah Jawa, motif secara garis besar yaitu mencari jenang, mencari jeneng,
dan mencaricari seneng.
Setelah mempunyai kebiasaan
menulis, kita saatnya menulis
dengan arah yang khusus. Menulis untuk tujuan tertentu atau pembaca kalangan
tertentu. Tulisan yang menarik yaitu tulisan yang mengikuti arah
calon pembacanya. Ini sesuai dengan UU No 13 tahun 2017 tentang perbukuan.
Mengawali tulisan tergantung
jenis tulisan yang akan kita susun. Misal akan menulis buku pengayaan Mapel IPA
untuk anak SD kelas V. Kita harus memilih KD mana yang akan dikembangkan
materinya. Misal materi tentang listrik maka buat outline buku yang berisi
pengayaan materi Listrik.Menulis
buku pelajaran mengacu pada KI dan KD.
Pola repetitif bermakna menggunakan bahasa yang diulang-ulang banyak
ditemukan pada buku untuk anak usia 3 - 6 tahun karena biasanya anak seusia itu
sangat menyukai pola tersebut.
Jadi, menulis itu mudah. Dengan diniati untuk bersungguh-sungguh, akan menghasilkan
karya yang luar biasa. ***
*esti sukapsih*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar